Wednesday 3 October 2018


Long Distance Relationship

Petang minggu yang terik itu membuat Maldira Anisa atau yang lebih sering disapa Mei hanya berkutat dengan handphonenya seharian penuh ini, meski padahal tugasnya sudah mengantri di belakang tapi semangat untuk menyentuhnya seakan hilang tak bersisa sedari tadi Mei menyibukkan diri dengan membaca-baca quotes milik penulis-penulis ternama, banyak diantaranya hanya membuat Mei makin galau gundah tak karuan bukan sekali dua kali tapi hampir tiap hari ia merasa menyendiri dan sendiri padahal Mei bukan salah satu dari kaum yang belakangan ini sering dibully dan kadang dielukan keberadaannya (jomblo) ia sudah hampir 3 tahun menjalin hubungan dengan Raka, cowok yang entah bagaimana bisa mengikat hatinya sekuat ini. Mereka hanya bisa berjumpa kadang setahun 2-4 kali saja karena ada jarak ratusan kilometer yang memisahkan mereka. Mei sedang menempuh pendidikan S-1 nya di Banda Aceh yang hampir selesai saat ini sedangkan Raka sedang melanjutkan study S-2 nya di jokja. Kadang dalam seminggu Raka hanya sempat menelfon 3-4 kali dan mereka hanya mengobrol tentang kuliah mereka. Mei dengan keluhan skripsinya sedangkan Raka dengan seabrek tugasnya belum lagi Raka mengambil kerja part time yang memang sangat dihobykannya itu. “Tips LDR biar enggak bosen” baca Mei saat tidak sengaja menemukan artikel yang menarik perhatiannya itu.
***
“Sorry ya Mei telat tadi macet ni” ungkap Lita adik Raka yang memang teman Mei saat di SMA dulu meski bukan sekelas tapi semenjak Mei dekat dengan Raka, Lita juga jadi lebih dekat dengan Mei
“Iya gak apa-apa Lit, aku juga baru nyampek ni” jawab Mei jujur
“Yaudah ayok entar keburu sore bakalan rame loh” ajak Lita ke sebuah cafe tempat biasa mereka nongkrong, saat sedang jalan dengan Raka juga Mei kadang lebih memilih untuk pergi ke cafe ini karena selain suasana dan disaign yang menarik tempat ini juga menyimpan berjuta kenangan manis saat mereka masih belum terpisah
“Tumben banget Mei ngajakin aku?” celetuk Lita saat mereka sedang menunggu pesanan
“Masak sih tumben Lit?”
“Iya loh Mei, hampir 6 bulan kita gak pernah hanguot bareng terakhir kan pas Kak Raka mau berangkat lagi ke Jokja”
“Hmm, pengen aja Lit masak aku harus nunggu Kak Raka pulang dulu baru kesini lagi”
“Ya juga sii hehe, emang kamu gak bosan apa Mei? Kalian kan udah lama gak ketemu” Lita bertanya sambil tersenyum jail meski tidak menunjukkan keseriusannya tapi ada gurat kasian yang ditujukan Lita untuk Mei
“Apaan sih Lit kok nanyanya gitu, harusnya kamu nanya aku udah punya selingkuhan belom hahaha” Mei malah menanggapinya dengan gurauan kocak sontak Lita ikut tertawa geli mendengar jawaban Mei.
***
“Raka” sebuah suara memecah kantuk Raka yang sudah sedari tadi menyergapnya sambil bermalasan Raka membuka pintu yang didapat adalah teman satu kostnya Abral sedang tercengir riang menatap Raka yang masih ogah-ogahan untuk membuka suara
“Ada apaan?”
“Nih ada surat cinta buat lo haha” jawab Abral sambil mengangkat sebuah amplop warna pink pudar yang juga menyeruakkan aroma wangi karena di kibas-kibas Abral. Tanpa menunggu lama Raka sudah merebutnya dari tangan Abral,
“Dari siapa sih bro? Pasti cewek yang ngirim lo surat ini orangnya klasik banget masak jaman gini masih main surat haha” cerocos Abral saat Raka sedang mencoba membuka amplop surat tersebut
***
“Loh kok pulang sih? Nginap aja lagian udah malam ya kan pak” bujuk Mama Raka pada Mei agar mengurungkan niatnya untuk pulang saat selesai makan malam bersama di rumah Raka, Mei padahal tidak berencana untuk mampir ke rumah malam ini tapi karena tadi sore Mei memutuskan untuk mengantar Lita jadilah akhirnya Orang tuanya menyuruh singgah untuk ikut makan malam bersama,
“Iya, besok pagi saja pulang” timpal Bapak Raka, padahal sebelumnya Mei memang sudah sering main kerumah Raka tapi belum pernah sampai disuruh menginap seperti saat ini mungkin karena Raka sedang tidak ada dirumah,
“Ayo dong Mei nginap aja, kan seru entar kita geledah kamar Kak Raka liat koleksinya” akhirnya Mei hanya bisa mengiyakan permintaan yang sudah dilontarkan oleh seisi penghuni rumah pacarnya ini, meski sedikit sungkan tapi Mei merasa senang karena bisa sedekat ini dengan keluarga yang hangat ini sehangat cintanya pada Raka yang bahkan belum menghubunginya selama seharian ini.
***
“Apaan sih norak gini” celetuk Raka saat sedang membuka ampop surat yang membuat Abral sampai mengetuk-ngetuk pintu seharian ingin masuk dan ikut membaca surat itu, terlihat guratan-guratan tinta pulpen dari tangan seorang yang tidak asing sama sekali baginya
Dear Raka
Semoga kamu gak nganggap aku norak dan alay ya aku cuma lagi kangen banget sekarang pengen ketemu kamu, tapi aku juga lagi harus fokus buat nyelesain skripsi aku yang masih mentok di bab 3 andai kamu ada di samping aku sekarang mungkin aku bakal minta kamu aja yang lanjutinnya hehehe, tapi aku tau kok kamu juga lagi berjuang disitu buat masa depan kamu, aku dan kita J so keep fighting ya
Your Mei :*
***
“Oke bye, aku pamit ya semua” Mei beranjak dari kursinya untuk segera pulang, seharian ini ia menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman Raka yang dulu sering ditemuinya bila sedang nongkrong dengan Raka, Mei memang sudah mereka anggap sebagai temannya sendiri makanya saat tadi mereka sedang berkumpul Mei sama sekali tidak merasa canggung, bahkan mereka sepertinya sudah lupa dengan Raka meski sebenarnya mereka sangat merindukan berkumpul kembali bersama “Tau ni, Raka keknya udah betah kali di Jokja apa ya? Gak balik-balik tu anak” celetuk Beni teman yang sering mengusili Raka dulu saat baru-baru mengenalkan Mei pada mereka, “Udah Mei tinggalin aja hahah” Desi juga sama jahilnya, sedari tadi mereka mengolok-ngolok Mei yang datang sendiri saat akan menemui mereka, “Gak apa-apa kok paling enggak Raka cuma bakalan musuhan aja sama kita kalau pacarnya kita ambil” tawa riang milik beberapa orang ini membuat kerinduan Mei bertambah memuncak meski Mei juga ikut-ikutan dalam lucuan mereka
“Tau ni, aku jadian aja sama Kak Fasya ya” yang disebut malah melongo bengong, sedari tadi tidak ikutan ngobrol karena sibuk dengan laptopnya sampai akhirnya Mei terpaksa pamit karena waktu tidak terasa telah beranjak sore
***
Sebuah amplop merah sudah bertengger diatas kasurnya saat Mei akan merebahkan badannya untuk beristirahat, pasti Danela teman satu kostnya yang menaruh surat diatas kasurnya, tanpa menunggu lama Mei segera membuka surat tersebut dan mulai larut dalam bacaannya
Mei, sorry ini surat pertama yang aku tulis soalnya biasanya aku nulis email :p
Kamu baik-baik kan disitu? Beneran lagi nulis skripsi kan? awas kalau malas-malasan ya aku gak mau traktir kamu selama sebulan.
Thank for everything I love you
Mei tersenyum geli mendapati balasan surat dari Raka, ia tidak menyangka Raka bahkan mau membalas suratnya.
***
Tepat pukul 8 Mei baru selesai berkemas dan akan pergi ke kampus untuk sekedar ke ruang jurusan untuk mencari info, Mata kuliahnya sudah tidak ada lagi yang tersisa karena itupun Mei jadi jarang ke kampus paling ia hanya pergi seminggu sekali atau dua kali paling banyak, dengan bermalas-malasan Mei keluar kost-annya berjalan untuk menunggu angkot di ujung gang depan yang sudah terhubung dengan jalan Raya, tapi tiba-tiba pergelangan tangannya seakan dicengkram oleh seseorang, Mei dengan gelagapan mencoba melepaskan diri hingga akhirnya ia dibawa bersama orang tersebut
“Selamat Pagi My Mei”
“Raaka?” seakan tidak percaya dengan apa yang sedang disaksikannya Mei mencoba mengucek-ngucek matanya yang sebenanya tidak mempunyai masalah apapun
“Kenapa? masih gak percaya ini beneran aku?” Raka sepertinya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan semua ini, terlihat disekeliling tempat mereka berada sudah dihiasi dengan balon dan foto-foto mereka dari mulai jadul hingga foto terbaru yang Mei sendiri tidak tau kalau Raka bisa mendapatkannya, tapi ia sangat bahagia saat ini sampai tidak sempat untuk memikirkan itu. Hingga akhirnya Raka memberitahunya
“Kamu pasti habis ngebaca artikel Tips LDR itu kan?” tanya Raka membuat Mei tampak kebingungan bagaimana Raka bisa tau? Raut wajah Mei sudah membuat Raka tau apa yang sedang dipikirkannya
“Emang kamu gak baca ya, siapa penulis artikelnya? Muhammad Rakadiansyah kan” Raka tersenyum lebar melihat ekpresi yang ditunjukkan Mei, matanya membulat seakan tidak percaya ternyata penulis artikel yang menginsprasinya adalah pacarnya sendiri.
Tips buat kalian yang LDR biar hari-hari kalian tetap fun dan gak bosen
1.      Biapun terkesan jadul tapi menulis surat buat pacar kalian yang jauh disana adalah suatu hal yang romantis
2.      Cobalah untuk pergi ke tempat-tempat biasa kalian kunjungi, kamu bisa ajak keluarganya adik, kakak atau siapa saja untuk mengenang masa-masa indah kalian
3.      Cobalah untuk lebih dekat dengan orang tuanya siapa tau kamu bisa langsung ditaksir jadi menantu idaman setelah itu
4.      Nongkrong dengan teman-teman pacarmu mungkin suatu hal yang menarik untuk dicoba karena kalian pasti bakal ngerasa kangen kan kalau lagi ngumpul tapi ada yang gak lengkap apalagi pacarnya ikut gabung, eits tapi jangan malah ambil kesempatan buat PDTK ya
5.      Pas doi balik ke kotanya coba deh buat ngasih surprise kecil biar manisnya hubungan kalian tetep ada biarpun udah lama gak ketemu, oke selamat mencoba ya gues J
TAMAT




                                                                                                            5 Desember 2016 23:57

0 comments:

Post a Comment