Long
Distance Relationship
Petang
minggu yang terik itu membuat Maldira Anisa atau yang lebih sering disapa Mei
hanya berkutat dengan handphonenya seharian penuh ini, meski padahal tugasnya
sudah mengantri di belakang tapi semangat untuk menyentuhnya seakan hilang tak
bersisa sedari tadi Mei menyibukkan diri dengan membaca-baca quotes milik penulis-penulis
ternama, banyak diantaranya hanya membuat Mei makin galau gundah tak karuan
bukan sekali dua kali tapi hampir tiap hari ia merasa menyendiri dan sendiri
padahal Mei bukan salah satu dari kaum yang belakangan ini sering dibully dan
kadang dielukan keberadaannya (jomblo) ia sudah hampir 3 tahun menjalin
hubungan dengan Raka, cowok yang entah bagaimana bisa mengikat hatinya sekuat
ini. Mereka hanya bisa berjumpa kadang setahun 2-4 kali saja karena ada jarak
ratusan kilometer yang memisahkan mereka. Mei sedang menempuh pendidikan S-1
nya di Banda Aceh yang hampir selesai saat ini sedangkan Raka sedang
melanjutkan study S-2 nya di jokja. Kadang dalam seminggu Raka hanya sempat
menelfon 3-4 kali dan mereka hanya mengobrol tentang kuliah mereka. Mei dengan
keluhan skripsinya sedangkan Raka dengan seabrek tugasnya belum lagi Raka mengambil
kerja part time yang memang sangat dihobykannya itu. “Tips LDR biar enggak
bosen” baca Mei saat tidak sengaja menemukan artikel yang menarik perhatiannya
itu.
***
“Sorry
ya Mei telat tadi macet ni” ungkap Lita adik Raka yang memang teman Mei saat di
SMA dulu meski bukan sekelas tapi semenjak Mei dekat dengan Raka, Lita juga
jadi lebih dekat dengan Mei
“Iya
gak apa-apa Lit, aku juga baru nyampek ni” jawab Mei jujur
“Yaudah
ayok entar keburu sore bakalan rame loh” ajak Lita ke sebuah cafe tempat biasa
mereka nongkrong, saat sedang jalan dengan Raka juga Mei kadang lebih memilih
untuk pergi ke cafe ini karena selain suasana dan disaign yang menarik tempat
ini juga menyimpan berjuta kenangan manis saat mereka masih belum terpisah
“Tumben
banget Mei ngajakin aku?” celetuk Lita saat mereka sedang menunggu pesanan
“Masak
sih tumben Lit?”
“Iya
loh Mei, hampir 6 bulan kita gak pernah hanguot bareng terakhir kan pas Kak
Raka mau berangkat lagi ke Jokja”
“Hmm,
pengen aja Lit masak aku harus nunggu Kak Raka pulang dulu baru kesini lagi”
“Ya
juga sii hehe, emang kamu gak bosan apa Mei? Kalian kan udah lama gak ketemu”
Lita bertanya sambil tersenyum jail meski tidak menunjukkan keseriusannya tapi
ada gurat kasian yang ditujukan Lita untuk Mei
“Apaan
sih Lit kok nanyanya gitu, harusnya kamu nanya aku udah punya selingkuhan belom
hahaha” Mei malah menanggapinya dengan gurauan kocak sontak Lita ikut tertawa
geli mendengar jawaban Mei.
***
“Raka”
sebuah suara memecah kantuk Raka yang sudah sedari tadi menyergapnya sambil
bermalasan Raka membuka pintu yang didapat adalah teman satu kostnya Abral
sedang tercengir riang menatap Raka yang masih ogah-ogahan untuk membuka suara
“Ada
apaan?”
“Nih
ada surat cinta buat lo haha” jawab Abral sambil mengangkat sebuah amplop warna
pink pudar yang juga menyeruakkan aroma wangi karena di kibas-kibas Abral.
Tanpa menunggu lama Raka sudah merebutnya dari tangan Abral,
“Dari
siapa sih bro? Pasti cewek yang ngirim lo surat ini orangnya klasik banget
masak jaman gini masih main surat haha” cerocos Abral saat Raka sedang mencoba
membuka amplop surat tersebut
***
“Loh
kok pulang sih? Nginap aja lagian udah malam ya kan pak” bujuk Mama Raka pada Mei
agar mengurungkan niatnya untuk pulang saat selesai makan malam bersama di
rumah Raka, Mei padahal tidak berencana untuk mampir ke rumah malam ini tapi
karena tadi sore Mei memutuskan untuk mengantar Lita jadilah akhirnya Orang
tuanya menyuruh singgah untuk ikut makan malam bersama,
“Iya,
besok pagi saja pulang” timpal Bapak Raka, padahal sebelumnya Mei memang sudah
sering main kerumah Raka tapi belum pernah sampai disuruh menginap seperti saat
ini mungkin karena Raka sedang tidak ada dirumah,
“Ayo
dong Mei nginap aja, kan seru entar kita geledah kamar Kak Raka liat koleksinya”
akhirnya Mei hanya bisa mengiyakan permintaan yang sudah dilontarkan oleh seisi
penghuni rumah pacarnya ini, meski sedikit sungkan tapi Mei merasa senang
karena bisa sedekat ini dengan keluarga yang hangat ini sehangat cintanya pada
Raka yang bahkan belum menghubunginya selama seharian ini.
***
“Apaan
sih norak gini” celetuk Raka saat sedang membuka ampop surat yang membuat Abral
sampai mengetuk-ngetuk pintu seharian ingin masuk dan ikut membaca surat itu, terlihat
guratan-guratan tinta pulpen dari tangan seorang yang tidak asing sama sekali
baginya
Dear Raka
Semoga kamu gak nganggap aku norak
dan alay ya aku cuma lagi kangen banget sekarang pengen ketemu kamu, tapi aku
juga lagi harus fokus buat nyelesain skripsi aku yang masih mentok di bab 3
andai kamu ada di samping aku sekarang mungkin aku bakal minta kamu aja yang
lanjutinnya hehehe, tapi aku tau kok kamu juga lagi berjuang disitu buat masa
depan kamu, aku dan kita J so keep fighting ya
Your Mei :*
***
“Oke
bye, aku pamit ya semua” Mei beranjak dari kursinya untuk segera pulang,
seharian ini ia menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman Raka yang dulu
sering ditemuinya bila sedang nongkrong dengan Raka, Mei memang sudah mereka anggap
sebagai temannya sendiri makanya saat tadi mereka sedang berkumpul Mei sama
sekali tidak merasa canggung, bahkan mereka sepertinya sudah lupa dengan Raka
meski sebenarnya mereka sangat merindukan berkumpul kembali bersama “Tau ni,
Raka keknya udah betah kali di Jokja apa ya? Gak balik-balik tu anak” celetuk
Beni teman yang sering mengusili Raka dulu saat baru-baru mengenalkan Mei pada
mereka, “Udah Mei tinggalin aja hahah” Desi juga sama jahilnya, sedari tadi
mereka mengolok-ngolok Mei yang datang sendiri saat akan menemui mereka, “Gak
apa-apa kok paling enggak Raka cuma bakalan musuhan aja sama kita kalau
pacarnya kita ambil” tawa riang milik beberapa orang ini membuat kerinduan Mei
bertambah memuncak meski Mei juga ikut-ikutan dalam lucuan mereka
“Tau
ni, aku jadian aja sama Kak Fasya ya” yang disebut malah melongo bengong,
sedari tadi tidak ikutan ngobrol karena sibuk dengan laptopnya sampai akhirnya
Mei terpaksa pamit karena waktu tidak terasa telah beranjak sore
***
Sebuah
amplop merah sudah bertengger diatas kasurnya saat Mei akan merebahkan badannya
untuk beristirahat, pasti Danela teman satu kostnya yang menaruh surat diatas
kasurnya, tanpa menunggu lama Mei segera membuka surat tersebut dan mulai larut
dalam bacaannya
Mei, sorry ini surat pertama yang
aku tulis soalnya biasanya aku nulis email :p
Kamu baik-baik kan disitu? Beneran
lagi nulis skripsi kan? awas kalau malas-malasan ya aku gak mau traktir kamu
selama sebulan.
Thank for everything I love you
Mei
tersenyum geli mendapati balasan surat dari Raka, ia tidak menyangka Raka
bahkan mau membalas suratnya.
***
Tepat
pukul 8 Mei baru selesai berkemas dan akan pergi ke kampus untuk sekedar ke
ruang jurusan untuk mencari info, Mata kuliahnya sudah tidak ada lagi yang
tersisa karena itupun Mei jadi jarang ke kampus paling ia hanya pergi seminggu
sekali atau dua kali paling banyak, dengan bermalas-malasan Mei keluar
kost-annya berjalan untuk menunggu angkot di ujung gang depan yang sudah
terhubung dengan jalan Raya, tapi tiba-tiba pergelangan tangannya seakan
dicengkram oleh seseorang, Mei dengan gelagapan mencoba melepaskan diri hingga
akhirnya ia dibawa bersama orang tersebut
“Selamat
Pagi My Mei”
“Raaka?”
seakan tidak percaya dengan apa yang sedang disaksikannya Mei mencoba
mengucek-ngucek matanya yang sebenanya tidak mempunyai masalah apapun
“Kenapa?
masih gak percaya ini beneran aku?” Raka sepertinya sudah jauh-jauh hari
mempersiapkan semua ini, terlihat disekeliling tempat mereka berada sudah
dihiasi dengan balon dan foto-foto mereka dari mulai jadul hingga foto terbaru
yang Mei sendiri tidak tau kalau Raka bisa mendapatkannya, tapi ia sangat
bahagia saat ini sampai tidak sempat untuk memikirkan itu. Hingga akhirnya Raka
memberitahunya
“Kamu
pasti habis ngebaca artikel Tips LDR itu kan?” tanya Raka membuat Mei tampak
kebingungan bagaimana Raka bisa tau? Raut wajah Mei sudah membuat Raka tau apa
yang sedang dipikirkannya
“Emang
kamu gak baca ya, siapa penulis artikelnya? Muhammad Rakadiansyah kan” Raka
tersenyum lebar melihat ekpresi yang ditunjukkan Mei, matanya membulat seakan
tidak percaya ternyata penulis artikel yang menginsprasinya adalah pacarnya
sendiri.
Tips
buat kalian yang LDR biar hari-hari kalian tetap fun dan gak bosen
1. Biapun
terkesan jadul tapi menulis surat buat pacar kalian yang jauh disana adalah suatu
hal yang romantis
2. Cobalah
untuk pergi ke tempat-tempat biasa kalian kunjungi, kamu bisa ajak keluarganya
adik, kakak atau siapa saja untuk mengenang masa-masa indah kalian
3. Cobalah
untuk lebih dekat dengan orang tuanya siapa tau kamu bisa langsung ditaksir
jadi menantu idaman setelah itu
4. Nongkrong
dengan teman-teman pacarmu mungkin suatu hal yang menarik untuk dicoba karena
kalian pasti bakal ngerasa kangen kan kalau lagi ngumpul tapi ada yang gak
lengkap apalagi pacarnya ikut gabung, eits tapi jangan malah ambil kesempatan
buat PDTK ya
5. Pas
doi balik ke kotanya coba deh buat ngasih surprise kecil biar manisnya hubungan
kalian tetep ada biarpun udah lama gak ketemu, oke selamat mencoba ya gues J
TAMAT
5
Desember 2016 23:57
0 comments:
Post a Comment